Template by:
Free Blog Templates

Kamis, 11 September 2008

ANTOLOGI PUISI StarON3: SEMPURNA bagian 2

RINDU
By: Fitria Anggreani


Masih kuingat masa-masa itu
Ketika aku duduk di pangkuanmu
Kurasakan halus lembut belaianmu
Ketika kau bercerita
Tentang indahnya bintang yang menemani sang malam
Tapi....
Aku diam
Hanya mendengar tutur katamu yang merasuk kalbu
Menatap kedua bola matamu

Kini fajar telah pergi
Meninggalkanku dalam kegelapan
Ketika rintik-rintik air hujan menyatu
Dengan setiap tetesan air mataku
Jauh dari harapku menatap cahaya bintangmu
Harap kecilku mengikuti arus kesedihan
Dan kehampaan jiwa

Sejuta mimpi berharap
Menemukan secarik cahayamu,
Kembali mengisi kekosongan hati di jiwa
Namun,....
Yang kudapat hanyalah kerinduan di hati
Ayah.................
Akankah kau kembali.....???


AYAH
By: Intan Tri Utami


Hidupku bersinar karenamu
Karena sinar cinta kasihmu
Walau tangis sering menyelimuti
Kau ’kan selalu hadirkan senyum

Apapun dirimu
Bagiku kau bagaikan matahari
Selalu menyinari kehampaanku
Menuntunku ke dalam cahayamu

Kau bagaikan angin
Selalu mendesir hatiku
Kata-kata lembutmu
Berarti dalam hidupku

Andai Tuhan memintaku bicara
Ku bersaksi tak akan pernah menyesal
Dipertemukan denganmu

Andai Tuhan mengizinkanku meminta
Hanya ada satu pintaku
Ku hidup hanya ’tuk membuatmu bahagia
Wahai ayah......


PENGOBAT RASA
By: Novandri Sunaryanto



Tatapan matamu menyentuhku
Kilau wajahmu di hatiku
Senyummu manis
Manis yang mengobatiku

Ada kalanya aku sedih
Kau di sampingku
Ada kalanya aku senang
Kau selalu di sampingku

Mungkin tak ada lagi rasa
Yang dapat mengobatiku
Selain melihat wajahmu
Yang selalu mengobatiku


SENDIRI
By: Pandu Seta Danurdara


Duduk termenung di sudut kelas
Menatap lantai tak berkedip
Lengan lemah lunglai tak bertenaga
Hanya hembusan nafas yang terasa

Di mana teman yang ada di sekelilingku
Mengapa aku hanya sendiri
Apakah mereka tak mau menemaniku
Atau mereka membenciku

Bukanlah hidup itu menyenangkan
Tapi mengapa aku selalu sendiri
Apakah aku benda mati
Yang menjijikkan dan tidak dihargai

Akankah hidupku akan terus seperti ini
Hingga malaikat maut menjemputku nanti....


IBU
By: Pipit Vitamela


Bagiku kau wanita hebat
Bagiku kau wanita kuat
Dan...............
Bagiku kau wanita terbaik

Kau selalu menolongku di saat susah
Kau hibur aku di kala duka
Kau ada saat senang
Dan................
Kau ada saat duka

Meskipun kau marah padaku
Tak membuatku benci padamu
Ibu......................
Kau segalanya bagiku


BEGITU SEMPURNA
By: Puspita Eka Septiana



Mentari
Taukah engkau isi hatiku saat ini
Hatiku resah
Hatiku gundah

Apa yang membuat hati resah?
Ku tak tahu mengapa hati ini resah
Mungkinkah kau yang membuat hati ini resah

Kau yang selalu ada untukku
Kau yang selalu hadir untukku
Di saat jiwa ini membutuhkanmu
Kau yang menjadi semangat hati ini
Kau yang menjadi penuntun hati ini
Di saat jiwa ini tak tahu arah

Engkau memang begitu sempurna
Tak ada yang dapat menandingimu

Namun kini kau tak lagi ada
Tak lagi menemani jiwa ini yang membutuhkanmu
Apa yang membuatmu seperti ini?
Apakah kau membenciku?
Maafkan jiwa ini yang telah menyakitimu

Karena jiwa ini tak bisa hidup bila tanpamu
Terasa hampa dan begitu menyesakkan


TUHAN
By: Reni Retnowati


Hadirku karena karunia-Mu
Nafasku karena anugerah-Mu
Sehatku karena hidayah-Mu
Hidupku karena rahmat-Mu
Matiku pun karena kehendak-Mu

Hanya Engkaulah penyejuk hatiku
Hanya Engkaulah pelindungku
Hanya Engkaulah penerang dalam kegelapanku
Hanya Engkaulah petunjuk jalanku

Tuhan
Ampunilah hamba-Mu ini
Karena sering ku lupakan perintah-Mu
Karena sering diriku acuh pada-Mu
Karena sering ku tak taat pada-Mu
Hingga banyak dosa menumpuk dalam diriku

Engkaulah yang paling sempurna
Tiada selain Engkau yang ku puja
Tuhanku.....
Kau kan selalu di hatiku


Engkau Ada
By: Rinasa Agistya Anugrah


Aku berada di sini
Di atas tebing yang curam
Melihat gelapnya langit
Suara gemuruh ombak
Menggetarkan gendang telinga

Menunggu sesuatu yang muncul
Tepat di balik garis cakrawala
Terlihat wajah bulat berwarna kuning
Memancarkan sinar kelembutan
Yang dapat dirasakan semua makhluk
Hingga bumi ini terlihat terang

Burung-burung mulai berkicau
Menyambut datangnya hari
Embun pun menetes perlahan
Angin berhembus kedaratan
Terlihat nyiur melambai
Gunung, sawah, dan hutan tak mau kalah
Memberikan keindahan alam ini
Mereka semua sungguh sempurna

Keyakinanku tak perlu diragukan lagi
Semuanya nyata
Aku ada mereka pun ada
Ternyata ini adalah bukti
Bahwa Kau memang ada
Karena Kau Sang Pencipta

0 komentar:

Posting Komentar