Innalillahi wa inna illaihi raji'un (3x)
Hari ini, tepat tgl 6 Agustus 2008.....
wali kelas kami kehilangan salah satu mertuanya....
salah satu teman kami kehilangan ayahanda tercintanya....
dan kami persembahkan puisi ini utk mereka.....
Hari ini, tepat tgl 6 Agustus 2008.....
wali kelas kami kehilangan salah satu mertuanya....
salah satu teman kami kehilangan ayahanda tercintanya....
dan kami persembahkan puisi ini utk mereka.....
Aku mati sebagai mineral
dan menjelma sebagai tumbuhan,
aku mati sebagai tumbuhan
dan lahir kembali sebagai binatang.
Aku mati sebagai binatang dan kini manusia.
Kenapa aku harus takut?
Maut tidak pernah mengurangi sesuatu dari diriku.
Sekali lagi,
aku masih harus mati sebagai manusia,
dan lahir di alam para malaikat.
Bahkan setelah menjelma sebagai malaikat,
aku masih harus mati lagi;
Karena, kecuali Tuhan,
tidak ada sesuatu yang kekal abadi.
Setelah kelahiranku sebagai malaikat,
aku masih akan menjelma lagi
dalam bentuk yang tak kupahami.
Ah, biarkan diriku lenyap,
memasuki kekosongan, kasunyataan
Karena hanya dalam kasunyataan itu
terdengar nyanyian mulia;
"Kepada Nya, kita semua akan kembali"
-by J. Rumi-
-by J. Rumi-
Manusia pasti masuk pintu kematian
Manusia pasti meneguk air kematian
Waktu kematian akan datang
Tiada yang dibawa
Tiada sang penolong
Mati adalah jalan ke Surga
Mati adalah pintu ke Neraka
BIN MUHSIN
"Smoga ayahanda dari teman kami serta mertua dari wali kelas kami
dapat diterima di sisi Allah SWT dan diterima amal ibadahnya
serta diampuni segala dosa-dosanya. AMIN..."
0 komentar:
Posting Komentar